Senin, 21 November 2016

Adult Book Stories (Part 5 18+)


 Dibalik Isi Celana Dalam Transparan Milik Vera Tetanggaku Yang Semok

Adult Book Stories (Part 5 18+) Manusia memang bernapsu yaitu ditakdirkan untuk tidak akan pernah puas terhadap apa yang dicapai / dimilikinya. Mulai dari bidang pendidikan, jumlah kekayaan, tingginya jabatan, tahta sampai dengan keluarga/ wanita. Orang tua bilang “ HARTA TAHTA DAN WANITA” yang bisa merubah seseorang. Hal ini bisa berdampak pisitif dalam memotivasi diri untuk berprestasi, namun sisi negatifnya jg dpt menjadi faktor yang bisa menyebabkan manusia menjadi depresi, stres / gila, apalagi jika membandingkan dirinya dengan orang lain yang lebih sukses, baik itu keluarga, teman maupun tetangga anda sendiri. Namaku Aldi, usia 29 tahun, dan waktu ini tinggal di sebuah perumahan (NON real estate) di kawasan Pulo Gadung.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Rumah di kompleks perumahanku kebetulan menempati perum bertipe-tipe kecil yang sebagian besar bertipe 36 dan 45. Namun dengan penghasilanku yang lumayan aku bisa membuat rumahku yang mungil menjadi terlihat indah dan asri. Boleh dibilang rumahku merupakan rumah terindah di kompleks itu. Aku menempati rumah ini sejak lima tahun yang lalu, dulunya sendiri saja, namun sejak satu tahun lalu aku menikah dan kini tinggal berdua dengan Lia, isteriku. Lia adalah seorang wanita yang cantik dan penuh perhatian, sekilas tidak ada yang kurang darinya. Apalagi dia jg bekerja sebagai Manajer Marketing di sebuah perusahaan farmasi, jadi keluarga kami secara keuangan tidak punya masalah. Kehidupan perkawinanku yang selama ini kuanggap bahagia itu ternyata semu belaka. Sialnya, hal itu disebabkan seperti kata pepatah di atas: Rumput tetangga selalu lebih hijau .

Adult Book Stories (Part 5 18+) Aku mempunyai tetangga baru, sepasang suami isteri dengan satu anak yang masih bayi. Suaminya seorang pelaut (anak buah kapal) dan isterinya ibu rumah tangga. Pada awalnya aku tidak terlalu peduli dengan kehadiran tetangga baru itu, walaupun ketika mereka datang memperkenalkan diri ke rumah aku sedikit terpukau dengan sang isteri yang punya body seksi dan montok. Pada waktu itu aku merasa keterpukauanku hanyalah hal biasa saja. Namun waktu berkata lain. Ternyata setelah berinteraksi dengan Vera, begitu nama tetanggaku yang montok itu, aku mulai merasa ada daya tarik yang muncul dari wanita itu. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki Vera namun tidak dimiliki Lia, isteriku. Pertama tentu saja body-nya yang montok, dengan dada yang menjulang dan pantat yang besar namun padat.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Walaupun Lia jg seksi, namun ukuran buah dadanya cuma 34 B. Kalau Vera kutaksir mungkin antara 36 B atau 36 C. Apalagi pantatnya yang bahenol itu tak kalah merangsang dibanding pantat Inul , membuat pria penasaran untuk meremasnya. Kedua, wajah Vera yang sensual. Kalau urusan cantik, pasti aku pilih Lia, namun ketika aku melihat wajah Vera, maka aku membayangkan bintang film BF. Mungkin pengaruh dari bibirnya yang agak tebal dan matanya yang nakal. Setiap kulihat bibir itu berbicara, ingin rasanya aku merasakan ciuman dan kulumannya yang membara. Ketiga adalah selera berbusananya, terutama selera pakaian dalamnya. Pertama kali aku melihat jemuran pakaian di belakang rumah mereka, aku langsung tertarik pada pakaian dalam Vera yang dijemur. Model dan warnanya beraneka macam, mulai dari celana dalam warna hitam, biru, merah, hijau sampai yang transparan.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Modelnya mulai dari yang biasa-biasa saja sampai model G-string. Motifnya dari yang polos sampai yang bermotif bunga, polkadot, gambar lucu sampai ada yang bergambar bibir. Wah. . Lia tidak suka seperti itu, menurutnya kampungan dan seperti pelacur jalanan. Padahal sebagai lelaki kadang kita ingin sekali bermain seks dengan perempuan jalanan. Tiga hal itulah yang membuat aku selalu menyempatkan untuk curi-curi pandang pada Vera dan tak lupa melihat jemuran pakaiannya untuk melihat koleksi pakaian dalamnya yang jalang itu. Suatu hari, sepulang dari kantor, aku mampir ke Supermarket dekat kompleks sekedar membeli makanan instan karena isteriku akan pergi selama dua hari ke Bandung.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Tak disangka di supermarket itu aku bertemu Vera dengan menggendong bayinya. Entah kenapa jantungku jadi berdegup keras, apalagi ketika kulihat pakaian Vera yang body-fit, baik kaos maupun roknya. Seluruh lekuk kemontokan tubuhnya seakan memanggil birahiku untuk naik. Hai. . Mbak, belanja jg sapaku. Eh. . Mas Aldi, biasa belanja susu , jawabnya dengan senyum menghiasi wajah sensualnya. Memang sudah enggak ASI ya tanyaku. Wah. . Susunya cuma keluar empat bulan saja, sekarang sudah tidak lagi . Hmm. . Mungkin habis sama Bapaknya kali ya. . Ha-ha-ha. . candaku. Vera jg tertawa kecil, Tapi enggak jg, sudah dua bulan bapaknya enggak pulang . Berat enggak sih Mbak, punya suami pelaut, sebab saya yang ditinggal isteri cuma dua hari saja rasanya sudah jenuh . Wah. .

Adult Book Stories (Part 5 18+) Mas baru dua hari ditinggal sudah begitu, apalagi saya. Bayangkan saya cuma ketemu suami dua minggu dalam waktu tiga bulan . Aku merasa gembira dengan topik pembicaraan ini, namun sayang pembicaraan terhenti karena bayi Vera menangis. Ia kemudian sibuk menenangkan bayinya. Apalagi setelah punya bayi, tambah repot Mas , katanya. Kalau begitu biar saya bantu bawa belanjaannya , aku mengambil keranjang belanja Vera. Terima kasih, sudah selesai kok, saya mau bayar terus pulang . Ohh. . Ayo kita sama-sama , kataku. Aku segera mengambil inisiatif berjalan lebih dulu ke kasir dan dengan sangat antusias membayar semua belanjaan Vera. Ha. . Sudah bayar Berapa Nanti saya ganti , kata Vera kaget. Ah. . Sedikit kok, enggak apa sekali-kali saya bayarin susu bayinya, siapa tahu dpt susu ibunya, ha-ha-ha. . , aku mulai bercanda yang sedikit menjurus. Ihh. . Mas Aldi! jerit Vera malu-malu. Namun aku melihat tatapan mata liarnya yang seakan menyambut canda nakalku.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Kami berjalan menuju mobilku, setelah menaruh belanjaan ke dalam bagasi aku mengajaknya makan dulu. Dengan malu-malu Vera mengiyakan ajakanku. Kami kemudian makan di sebuah restauran makanan laut di dekat kompleks. Aku sangat gembira karena semakin lama kami semakin akrab dan Vera jg mulai berbaik hati memberikan kesempatan padaku untuk ngelaba . Mulai dari posisi duduknya yang sedikit mengangkang sehingga aku dengan mudah melihat kemulusan paha montoknya dan tatkala usahaku untuk melihat lebih jauh ke dalam ia seakan memberiku kesempatan. Ketika aku menunduk untuk mengambil garpu yang dengan sengaja aku jatuhkan, Vera semakin membuka lebar kedua pahanya.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Jantungku berdegup sangat kencang melihat pemandangan indah di dalam rok Vera. Di antara dua paha montok yang putih dan mulus itu aku melihat celana dalam Vera yang berwarna orange dan. . Brengsek, transparan! Dengan cahaya di bawah meja tentu saja aku tak dpt dengan jelas melihat isi celana dalam orange itu, tapi itu cukup membuatku gemetar dibakar birahi. Saking gemetarnya aku sampai terbentur meja ketika hendak bangkit. Hi-hi-hi. . Hati-hati Mas. . , celoteh Vera dengan nada menggoda. Aku memandang wajah Vera yang tersenyum nakal padaku, kuberanikan diri memegang tangannya dan ternyata Vera menyambutnya. Hmm. . Maaf, saya cuma mau bilang kalau Mbak Vera. . Seksi sekali , dengan malu-malu akhirnya perkataan itu keluar jg dari mulutku. Terima kasih, Mas Aldi jg. . Hmm. . Gagah, lucu dan terutama, Mas Aldi pria yang paling baik yang pernah saya kenal . O ya , aku tersanjung jg dengan rayuannya,

Adult Book Stories (Part 5 18+) Gara-gara saya traktir Mbak Bukan cuma itu, saya sering memperhatikan Mas di rumah, dan dari cerita Mbak Lia, Mas Aldi sangat perhatian dan rajin membantu pekerjaan di rumah, wah. .Jarang lho Mas, ada pria dengan status sosial seperti Mas yang sudah mapan dan berpendidikan namun masih mau mengepel rumah . Ha-ha-ha. . aku tertawa gembira, Rupanya bukan cuma saya yang memperhatikan kamu, tapi jg sebaliknya . Jadi Mas Aldi jg sering memperhatikan saya Betul, saya paling senang melihat kamu membersihkan halaman rumah di pagi hari dan waktu menjemur pakaian . Eh. . Kenapa kok senang. Sebab saya mengagumi keindahan Mbak Vera, jg selera pakaian dalam Mbak , aku berterus terang.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Pembicaraan ini semakin mempererat kami berdua, seakan tak ada jarak lagi di antara kami. Akhirnya kami pulang sekitar jam 8 malam. Dalam perjalanan pulang, bayi Mbak Vera tertidur sehingga ketika sampai di rumah aku membantunya membawa barang belanjaan ke dalam rumahnya. Mbak Vera masuk ke kamar untuk membaringkan bayinya, sementara aku menaruh barang belanjaan di dapur. Setelah itu aku duduk di ruang tamu menunggu Vera muncul. Sekitar lima menit, Vera muncul dari dalam kamar, ia ternyata sudah berganti pakaian.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Kini wanita itu mengenakan gaun tidur yang sangat seksi, warnanya putih transparan. Seluruh lekuk tubuhnya yang montok hingga pakaian dalamnya terlihat jelas olehku. Sinar lampu ruangan cukup menerangi pandanganku untuk menjelajahi keindahan tubuh Vera di balik gaun malamnya yang transparan itu. Buah dadanya terlihat bagaikan buah melon yang memenuhi bra seksi yang berwarna orange transparan. Di balik bra itu kulihat samar-samar puting susunya yang jg besar dan coklat kemerahan.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Perutnya memang agak sedikit berlemak dan turun, namun sama sekali tak mengurangi nilai keindahan tubuhnya. Apalagi jika memandang bagian bawahnya yang montok. Tak seperti di bawah meja sewaktu di restoran tadi, kini aku dpt melihat dengan jelas celana dalam orange transparan milik Vera. Sungguh indah dan merangsang, terutama warna hitam di bagian tengahnya, membayangkannya saja aku sudah berkali-kali meneguk ludah. Hmm. . Tidak keberatan kan kalu saya memakai baju tidur , tanya Vera memancing. Sudah sangat jelas kalau wanita ini ingin mengajakku selingkuh dan melewati malam bersamanya.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Kini keputusan seluruhnya berada di tanganku, apakah aku akan berani mengkhianati Lia dan menikmati malam bersama tetanggaku yang bahenol ini. Vera duduk di sampingku, tercium semerbak aroma parfum dari tubuhnya membuat hatiku semakin bergetar. Keadaan kini ternyata jauh di luar dugaanku. Kemarin-kemarin aku masih merasa bermimpi jika bisa membelai dan meremas-remas tubuh Vera, namun kini wanita itu justru yang menantangku. Mas Aldi mau mandi dulu Nanti saya siapkan air hangat , tanya Vera sambil menggenggam tanganku erat.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Dari sorotan matanya sangat terlihat bahwa wanita ini benar-benar membutuhkan seorang laki-laki untuk memuaskan kebutuhan biologisnya. Hmm. . Sebelum terlalu jauh, kita harus membuat komitmen dulu Mbak , kataku agak serius. Apa itu Mas Pertama, terus terang aku mengagumi Mbak Vera, baik fisik maupun pribadi, jadi sebagai laki-laki aku sangat tertarik pada Mbak , kataku. Terima kasih, saya jg begitu pada Mas Aldi , Vera merebahkan kepalanya di pundakku.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Kedua, kita sama-sama sudah menikah, jadi kita harus punya tanggung jawab untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga kita, apa yang mungkin kita lakukan bersama-sama janganlah menjadi pemecah rumah tangga kita . Setuju, saya sangat setuju Mas, saya hanya ingin punya teman waktu saya kesepian, kalau Mas Aldi mau kapanpun Mas bisa datang ke sini, selagi tidak ada suami saya. Tapi saya sekalipun tidak akan meminta apapun dari Mas Aldi, dan sebaliknya saya jg ingin Mas Aldi demikian pula, sehingga hubungan kita akan aman dan saling menguntungkan . Hmm. . Kalau begitu tak ada masalah, saya mau telpon ke rumah, supaya pembantu saya tidak kebingungan .

Adult Book Stories (Part 5 18+) Kalau begitu, Mas Aldi pulang saja dulu, taruh mobil di garasi, kan lucu kalau Mas Aldi bilang ada acara sehingga tidak bisa pulang, sementara mobilnya ada di depan rumah saya . Oh. . Iya, hampir saya lupa . Aku segera keluar dan pulang dulu ke rumah, menaruh mobil di garasi dan mandi. Setelah itu aku mau bilang pada pembantuku kalau aku akan menginap di rumah temanku. Namun tidak jadi karena pembantuku ternyata sudah tidur. Aku segera datang kembali ke rumah Vera. Wanita itu sudah menungguku di ruang tamu dengan secangkir teh hangat di atas meja. Pahanya yang montok terpampang indah di atas sofa. Wah. . Ternyata mandi di rumah ya Padahal saya sudah siapkan air hangat . Terima kasih, Mbak Vera baik sekali .

Adult Book Stories (Part 5 18+) Wanita itu berjalan menutup pintu rumah, dari belakang aku memandang kemontokan pantatnya yang besar dan padat. Kebesaran pantat itu tak mampu dibendung oleh celana dalam orange itu, sehingga memperlihatkan belahannya yang merangsang. Seperti tak sadar aku menghampiri Vera, lalu dengan nakal kedua tanganku mencengkeram pantatnya, dan meremasnya. Uhh. . , Vera agak kaget dan menggelinjang. Maaf , kataku. Tidak apa-apa Mas, justru. . Enak , kata Vera seraya tersenyum nakal memandangku. Senyum itu membuat bibir sensualnya seakan mengundangku untuk melumatnya. Crup. . ! , aku segera menciumnya,

Adult Book Stories (Part 5 18+) Vera membalasnya dengan liar. Aku tak tahu sudah berapa lama bibir itu tak merasakan ciuman laki-laki, yang jelas ciuman Vera sangat panas dan liar. Berkali-kali wanita itu nyaris menggigit bibirku, lidahnya yang basah meliuk-liuk dalam rongga mulutku. Aku semakin bernafsu, tanganku menjalar di sekujur tubuhnya, berhenti di kemontokan pantatnya dan kemudian meremas-remas penuh birahi. Ohh. . Ergh. . , lenguh Vera di sela-sela ciuman panasnya. Dengan beberapa gerakan, Vera meloloskan gaun tidurnya hingga terjatuh di lantai. Kini wanita itu hanya mengenakan Bra dan CD yang berwarna orange dan transparan itu.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Aku terpaku sejenak mengagumi keindahan pemandangan tubuh Vera. Wowww. . Kamu. . Benar-benar seksi Mbak , pujiku , Buah dada Mbak besar sekali Hi-hi-hi. . Punya Lia kecil ya Paling 34 A, iya kan Nah coba tebak ukuran saya , tanyanya seraya memegang kedua buah melon di dadanya itu. 36 B , jawabku. Salah 36 C . Masih salah, sudah lihat aja nih , Vera membuka pengait Bra-nya, sehingga kedua buah montok itu serasa hampir mau jatuh. Ia membuka dan melempar bra orange itu kepadaku. Gila. . 36 D! , kataku membaca ukuran yang tertera di bra itu. Boleh saya pegang Mbak , tanyaku basa-basi. Jangan cuma dipegang dong Mas, remas. . Dan kulum nih. . Putingnya , kata Vera dengan gaya nakal bagaikan pereks jalanan.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Wanita itu menjatuhkan tubuh indahnya di atas sofa, aku memburunya dan segera menikmati kemontokan buah melonnya. Kuremas-remas dua buah dada montok itu, kemudian kuciumi dan terakhir kukulum puting susunya yang sebesar ibu jari dengan sekali-kali memainkannya di antara gigi-gigiku. Vera menggelinjang-gelinjang keenakan, napasnya semakin terdengar resah, berkali-kali ia mengeluarkan kata-kata jorok yang justru membuatku semakin bernafsu. Ngentot, enak banget Mas. . jeritnya, Ayo Mas. . Saya sudah kepingin penetrasi nih! . Aku yang jg sudah sangat bernafsu segera menjawab keinginan Vera.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Dengan bantuan Vera aku menelanjangi diriku sehingga tak tersisa satupun busana di tubuhku. Vera sangat gembira melihat ukuran penisku yang lumayan panjang dan besar itu. Ohh. . Besar jg ya. . jeritnya. Ia benar-benar bertingkah bagaikan perek murahan, namun justru itu yang kusuka. Wanita itu segera membuka CD orange sebagai kain terakhir di tubuhnya. Kulihat daerah bukit kemaluannya yang ditumbuhi rambut-rambut liar, dengan segaris bibir membelah ditengah-tengahnya. Bibir yang merah dan basah, sangat basah. Ingin rasanya aku menikmati keindahan bibir kenikmatan Vera, namun ketika aku ingin melaksanakannya ia menampikku. Sudah, nanti saja, masih ada babak selanjutnya, sekarang ayo kita selesaikan babak pertama .

Adult Book Stories (Part 5 18+) Vera duduk mengangkang di atas sofa. Kedua kakinya dibuka lebar-lebar mempersilakan kepadaku untuk melakukan penetrasi kenikmatan sesungguhnya. Aku pun segera menyiapkan senjataku, mengarahkan ujung penisku tepat di depan liang vagina Vera dan perlahan tapi pasti menekannya masuk. Sedikit-demi sedikit penisku tenggelam dalam kehangatan liang Vera yang basah dan nikmat. Ketika hampir seluruh batang penisku yang berukuran dua0 cm itu memasuki vagina, aku mencabutnya kembali. Kemudian kembali memasukkannya perlahan.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Enghh. . Gila kamu Mas, kalau begini sebentar saja saya puas , jerit Vera keenakan. Tak apa Mbak, silahkan orgasme, kan masih ada babak selanjutnya , tantangku. Kini kutambah rangsangan dengan meremas dan memilin puting susunya yang besar. Ohh. . Ohh. . Benar-benar enak Mas , Vera memejamkan matanya. Pada penetrasi kelima, Vera menjerit, Sudah Mas, jangan tarik lagi, saya mau. . Mau. . Oh. . ! Dinding vagina Vera melejat-lejat seakan memijit batang penisku dalam kenikmatan birahi yang sedang direguknya. Oh. . Saya sudah sekali Mas , katanya sambil menarik nafas. Mas mau puas dulu atau mau lanjut babak kedua , tanya Vera. Terserah Mbak , kataku. Aku sih pasrah saja. Sini, saya emut saja dulu . Hmm. . Boleh jg, Lia belum pernah oral dengan saya , aku mencabut penisku dari dalam vagina Vera yang basah dan menyodorkannya ke Vera. Wanita itu menjilati ujung penisku dengan lidahnya seakan membersihkannya dari cairan vaginanya sendiri, kemudian dengan sangat bernafsu ia memasukkan penisku ke dalam mulutnya.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Bibir seksi Vera terlihat menyedot-nyedot penisku seakan menyedot spermaku untuk keluar. Ia kemudian mengocok penisku dalam mulutnya hingga birahiku mencapai puncaknya. Oh. . Saya mau keluar nih, gimana , aku bingung apakah aku harus mengeluarkan spermaku ke dalam mulutnya atau mencabutnya. Namun Vera hanya mengangguk dan terus mengocoknya pertanda ia tak keberatan jika aku memuntahkan spermaku ke dalam mulutnya. Akhirnya aku mencapai orgasme dan memuntahkan semua spermaku ke dalam mulut Vera.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Wanita itu tanpa segan-segan menelan seluruh spermaku. Sungguh lihai wanita ini memuaskan birahi laki-laki!Kami duduk sebentar dan minum air dingin, kemudian Vera mengangkangkan kakinya kembali. Nah. . Sekarang babak kedua Mas, kalau mau jilat dulu silahkan, tapi utamakan yang ini ya , Vera menunjuk ke arah klitorisnya yang agak besar. Oke Mbak, saya jg sudah biasa kok , seruku. Sejurus kemudian aku sudah berada di hadapan bibir kemaluan Vera yang baru saja aku nikmati. Sebelum kujilat terlebih dahulu kubelai bibir itu dari ujung bawah hingga klitoris. Kusingkap rambut-rambut kemaluannya yang menjalari bibir itu. Sudah gondrong nih Mbak , seruku. Oh iya, habis mau dicukur percuma jg, enggak ada yang lihat dan jilat , jawabnya nakal, Besok pagi saya cukur deh, tapi janji malamnya Mas Aldi datang lagi ya. . . Oke. . Pokoknya setiap ada kesempatan saya siap menemani Mbak Vera .

Adult Book Stories (Part 5 18+) Aku kemudian asyik menjilati dan menciumi labium mayora dan minora Vera. Cairan vagina Vera sudah mulai mengalir kembali pertanda ia sudah terangsang kembali. Desahan Vera jg memperkuat tanda bahwa Vera menikmati permainan oralku. Dengan nakal aku memasukkan jari telunjuk dan tengahku ke dalam vaginanya dan kemudian mengobok-obok liang becek itu. Yes. . Asyik banget. . Say sudah siap babak kedua Mas , seru Vera.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Aku sendiri sudah terangsang sejak melihat keindahan selangkangan Vera, jadi penisku sudah siap menunaikan tugas keduanya. Vera menungging di atas sofa. Sekarang doggy-style ya Mas. . Aku sih iya saja, maklum. . Sama enaknya. . Sejurus kemudian kami sudah terlibat permainan babak kedua yang tak kalah seru dan panas dengan babak pertama, hanya kali ini aku memuntahkan sperma di dalam vaginanya. Malam masih begitu panjang. Kami masih menikmati dua permainan lagi sebelum kelelahan dan mengantuk. Vera begitu bahagia, dan aku sendiri merasa puas dan lega.

Adult Book Stories (Part 5 18+) Mimpiku untuk menikmati tubuh montok tetanggaku terlaksana sudah. Bahkan kini setiap waktu jika Lia dinas ke luar kota maka Vera secara resmi menggantikan posisi Lia sebagai isteriku. Asyik jg. Namun sebagai imbalannya aku mencarikan dan menggaji pembantu rumah tangga di rumah Vera. Betapa bahagianya Vera dengan bantuanku itu, ia semakin sayang padaku dan berjanji akan melayaniku jauh lebih memuaskan dibanding pelayanan kepada suaminya. Dari kejadian tersebut aku semakin menyadari kebenaran pepatah: Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau , atau bisa diganti dengan: Vagina isteri tetangga selalu terasa lebih nikmat .

Adult Book Stories (Part 4 18+)


 Hasrat Sex Dan Gairah Birahi Yang Tidak Bisa Dilupakan

Adult Book Stories (Part 4 18+) Namaku Ditto biasanya temanku cukup hannya memanggilku Dit.. Cerita berawal dari perkenallanku dengan seorang cewek. Setelah beberapa lama kami saling memahami dan mengenal karakter pribadi masing-masing, saya rasa dia sangat cocok untuk di jadikan teman segalannya, Selain itu dia adalah jelmaan seorang partner hidup yang paling menggairahkan yang pernah aku kenal. Dia tidak hanya bisa bertindak sebagai pacar, tetapi merupakan teman bicara yang enak sekali. Aku sering sekali tertarik kepada seorang wanita dari bentuk wajah atau posturnya. Tetapi ketika mulai bicara kemudian ia terlihat kurang cerdas dengan ungkapan kata-katanya, maka seketika itu jg merosotlah kegairahanku terhadap wanita tersebut. Tetapi tidaklah demikian dengan temanku yang satu ini. 

Adult Book Stories (Part 4 18+) Meskipun postur tubuhnya tidak terlalu menggairahkan bahkan cenderung mungil, namun kalau sudah berbicara dengannya maka betahlah aku duduk berlama-lama dengannya. Apalagi ditunjang dengan wajah imutnya namun tajam yang mengingatkanku pada Paramitha Rusady. Namanya Sally. Kami saling kenal karena bekerja di satu kantor yang sama. Dia menjadi sekretaris boss di tempat kami bekerja. Ketika aku diterima bekerja di kantor tersebut, dia telah menjadi sekretaris disitu selama lima tahun. Cukup dipercaya dan disayang oleh boss sehingga bisa dibayangkan sikap bossy-nya terhadap karyawan yang lain. 

Adult Book Stories (Part 4 18+) Dia telah menikah dan memiliki 2 orang anak. Meskipun postur tubuhnya mungil tetapi ia pandai sekali memilih busana. Sehingga enak sekali dipandang. Yang disukai oleh karyawan lain tentang dia adalah karena dia sering mengenakan pakaian ketat dengan span yang cukup pendek. Saya sendiri lulusan luar sehingga ketika bekerja disitu cukup memiliki posisi yang tinggi. Karena banyak sekali koresponden yang harus aku buat dengan prinsipal kami, maka aku banyak sekali berhubungan dengan Sally untuk membuatkan surat-surat untukku. Setahun berlalu hubungan kami tetap biasa-biasa saja hanya sebatas profesi. 

Adult Book Stories (Part 4 18+) Waktu itu aku masih sedang mengejar karir dan belum menikah ditambah sikap Sally yang cenderung bossy sungguh tak terpikirkan untuk mendekatinya. Sampai suatu waktu entah kenapa tiba-tiba ketika pulang kerja kami berpapasan ketika hendak turun tangga dan dia menawarkan untuk makan malam bersama. “Kamu lapar nggak Dit… Makan yuck!” Tawarnya dari tiga anak tangga di atasku. Setengah terkejut aku menoleh ke atas memastikan kepada siapa pertanyaan itu di ajukan. Ternyata tidak ada orang lain lagi sehingga aku bisa pastikan bahwa tawaran itu adalah untukku. Yang membuat aku terkesima adalah pas ketika aku menegok ke atas ketika itu pula ia sedang melangkahkan kakinya sehingga terlihat CDnya yang berwarna terang. 

Adult Book Stories (Part 4 18+) Aku tak tahu pasti warnanya tetapi yang pasti adalah terang. “Why not. Aku jg lapar berat nich!” Jawabku sekenanya. Akhirnya kami pun pergi ke salah satu restoran all you can eat di sekitar pondok indah dengan mengendarai mobil masing-masing. Sesampainya di restoran kami memilih tempat di ujung ruangan agar sedikit terhindar dari keramaian. Aku agak gugup karena belum pernah pergi ber2 untuk makan malam bersama dengan wanita yang sudah bersuami. Sally pun kelihatannya demikian. Namun ketegangan itu sepertinya membuat kami lebih excited. Sambil menikmati hidangan yang ada kami pun mulai bercakap-cakap hal-hal yang ringan. 

Adult Book Stories (Part 4 18+) Dari pembicaraan itulah aku mulai tertarik padanya. Ternyata Sally seorang yang enak sekali diajak bicara. Kalimat-kalimatnya cerdas dan wawasannya pun cukup luas. Aku senang sekali malam itu karena akhirnya bisa menemukan seorang yang enak diajak ngobrol. Sambil terus berbicara sekali-sekali pandanganku tertuju ke arah lipatannya payudaranya. Rupanya kancing kemejanya bagian atas sengaja ia buka entah dengan maksud apa. Perbincangan kami terus berlanjut hingga tanpa terasa restoran tersebut sudah hampir tutup. Waktu itu jam menunjukkan pukul 21. 45. Setelah membayar bill aku antar Sally ke tempat parkirnya. Untuk menghormatinya aku membukakan pintu mobil untuknya. 

Adult Book Stories (Part 4 18+) Karena spannya cukup pendek, sekali lagi aku mendpt kesempatan melihat sekilas CD terangnya ketika dia hendak duduk di belakang kemudi. Darah mudaku mendesir cukup kencang. Sejak malam itu pertemuan kami untuk makan malam sering berlanjut. Kelihatannya iapun menyukai cara bicaraku. Kadang kami pergi ke pizza hut atau cafe di kemang, pokoknya tempat-tempat yang romantis. “Kamu ternyata enak ya orangnya untuk diajak ngobrol. Dan terlihat sekali wawasan kamu luas. Pasti deh waktu kamu study di luar sana banyak cewek yang jadi teman kencan kamu, ” pertanyaannya mulai memancing ke masalah pribadi. “Ya cukuplah kira-kira ada tiga yang cukup dekat, ” jawabku, “Kamu sendiri gimana, banyak jg dong cowok yang kamu undang makan malam kalau lagi perlu teman ngobrol, ” pancingku. “Ah nggak sih. Kamu yang ke2 sejak aku married. Cuma dengan yang sebelum kamu nggak lama paling 2 kali keluar. Habis obrolannya nggak nyambung. ” Sampai suatu waktu sepulang dari cafe di kemang suasana diluar begitu romantis. Hujan rintik-rintik. 

Adult Book Stories (Part 4 18+) Di depan kami ada sebuah mobil kijang yang berjalan cukup lambat. “Penumpang mobil kijang di depan kita pasti lagi pacaran, ” kataku membuka pembicaraan di mobil. “Darimana kamu tahu ” Tanyanya. “Lihat saja jalannya pelan sekali. Kata orang kalau di Jakarta nyetir mobil pelan-pelan kalau pengemudinya belum mahir pasti deh mereka lagi pacaran, ” jawabku. “Lalu ngapain kita ngikutin dia ” “Kan kita jg lagi pacaran, ” jawabku hampir tak terdengar. Terus terang aku masih takut untuk mengutarakan isi hatiku kepadanya karena mengingat dia adalah sekretaris boss yang cukup judes. Tetapi sepertinya itu justru membuatku lebih tertantang. Sally pun kelihatannya terkejut. Itu terlihat dari cara pandangnya. “Sebetulnya sejak pertama kali aku ngobrol sama kamu aku sudah sangat tertarik sama kamu. 

Adult Book Stories (Part 4 18+) Cuma karena kamu sudah bersuami dan kamu jg sekretaris boss aku jadi agak keder jg, ” kataku. “Aku jg sih. Cuma memang itulah aku belum pernah melakukan hal ini sebelumnya jadi aku grogi. ” Lama kami terdiam terhanyut ke dalam pikiran masing-masing. Akhirnya aku mengajak dia untuk nonton film karena masih ada cukup waktu. Sally hanya mengangguk. Di dalam bioskop kami mencari tempat agak ke tengah. Sampai sekarang pun aku lupa, sungguh tidak ingat lagi film apa yang kami tonton. Karena tujuan kami hanyalah untuk mendekatkan diri masing-masing yang sudah mulai terbawa desiran emosi. Tidak lama setelah filmnya diputar aku pegang tangan kirinya. Aku belai hingga ke bagian siku. Bulu-bulu tipis kurasakan menambah gairahku. Kemudian aku masukkan jari telunjuknya ke mulutku. 

Adult Book Stories (Part 4 18+) Aku permainkan dengan lidahku. Dia mulai terbawa, itu bisa aku rasakan dari desahan nafasnya yang semakin kencang. Duduknya pun mulai tidak tenang. Sekali-sekali aku letakkan tangan kananku di antara paha kiri bagian dalam untuk merasakan kehangatan disitu. Kelihatan sekali Sally menyukai permainan lidahku terhadap jari-jarinya. Ketika tangan kanan semakin naik untuk mencari kehangatan yang lebih di dalam ke pangkal paha, ia menolaknya. “Jangan Dit. Aku belum pernah melakukannya di bioskop, ” tolaknya. “Aku jg belum kok cuma aku jadi sangat bergairah terhadap kamu. Kalau begitu kita keluar aja yuk. Pulang, ” pintaku. Akhirnya kami keluar sebelum filmnya berakhir. Di tengah perjalanan dia protes. “Kamu kok kurang ajar sih tadi. Berani-beraninya mempermainkan jariku. ” “Maapin deh. Tapi kamu suka kan Buktinya tadi di dalam diam saja. ” Karena aku yang nebeng mobil dia maka Sally yang mengantarkan aku pulang. Sebelum aku turun ia minta ijin kepadaku untuk ke toilet sekaligus minta segelas teh hangat. Aku persilahkan dia duduk di ruang tamu sementara aku menyediakan teh hangat untuknya. Kami melanjutkan obrolan kami tanpa topik tertentu. 

Adult Book Stories (Part 4 18+) Waktu sudah menunjukan pukul 22. 30. “Sudah malam loh, kamu nggak dicariin ” Aku mulai agak khawatir karena sudah cukup larut untuk seorang cewek yang nyetir sendiri di malam hari. “Nggak apa-apa. Lagian aku ingin ngobrol sama kamu. Asyik siih, ” Wah rupanya dia mulai memberi tanda bahwa aku boleh melakukan apa yang sedang aku pikirkan. Memang aku sudah lama memikirkan untuk bercumbu dengannya. “Kalau begitu pindah dong duduknya disini sebelahku ” Aku menggeserkan posisi dudukku menyediakan tempat untuknya. Segera saja dia pindah ke sebelahku. Tanpa pikir panjang aku langsung peluk dia dan menciumnya. Dia membalas ciumanku dengan bernafsu. Kami memainka lidah kami cukup lama. Wow luar biasa ternyata dia sangat lihay mempermainkan lidahnya. 

Adult Book Stories (Part 4 18+) Penisku sudah mulai mengembang dan mengeras. Terdesak di dalam celanaku yang agak ketat. Tanganku mulai menjelajah ke bawah bajunya dan mengarah ke buah dadanya yang cukup besar. Sally terlihat jelas menikmati permainanku. “Aahh. . Enak sekali Dit. Sudah lama au merindukan waktu seperti ini. Aku sangat terangsang” Aku buka satu per satu kancing bajunya dan mulailah terlihat BH Astriastuti dari bahan yang licin dari bahan nylon berwarna hitam. Gila seksi sekali. Aku jg sangat terangsang. Aku angkat BHny dan mulai mengulum pentil payudaranya.”Aahh. . Terus Dit. Aku basah sekali, ” dia terus mendesah sambil berusaha membuka resluiting celanaku. Setelah berhasil terbuka dia keluarkan penisku yang telah kencang mengeras dan mulai mengocoknya. Ujung penisku sudah mulai basah kuyup oleh cairan semen. Nggak kalah gesitnya aku jg mulai mempermainkan lidahku turun ke bagian perutnya yang masih ketat meskipun sudah beranak 2. Aku jilati pusarnya dan dia semakin bernafsu. 

Adult Book Stories (Part 4 18+) Aku angkat span pendeknya dan terus mulai menjilati celana dalamnya yang sudah basah kuyup. Sungguh aku belum pernah merasakan gairah sedemikian dahsyat dengan wanita yang sudah berkeluarga. Aku turunkan celananya dan lidahku mencari-cari kelentitnya yang merupakan bagian tersensitif. “Gila Dit. . Aku sudah nggak tahan Dit. Terus isap Dit. . Aahh, my God. . , ” Sally terus mendesah sambil terus mengocok penisku. “Masukin aja Dit Aku sudah mau keluar nih, ” pintanya. Aku jg sudah nggak tahan lagi. Aku masukan penisku ke dalam vaginanya yang memerah karena rangsanganku. Bless. . Aku dorong penisku semakin dalam. Keluar. . Masuk. . Keluar. . Masuk. . “AAuuhh Dit. . Enak sekali. . Punyamu lebih besar dari punya suamiku. . Aahh. . Lebih cepat Dit. . Aku mau orgasme”. Aku pompa semakin cepat dan mulai terasa dorongan sperma yang hendak muncrat. “Aku jg Sal. 

Adult Book Stories (Part 4 18+) Kita keluar bareng yah. . Auhh. . Gila. . Gila. AKu keluar Sal” Cret. . Cret. . Cret. . Aku tumpahkan spermaku di dalam vaginanya. Sambil meremas ke2 payudaranya. Bersamaan dengan itu aku jg rasakan pelukan dia yang semakin kencang. “Aku jg Dit. . Aaahh, ” dia berteriak cukup keras. Aku khawatir terdengar oleh tetangga. Tapi bodoh amat sudah. Sally menggelinjang menikmati orgasmenya. Mukanya menegang menikmati ketegangan di daerah pangkal pahanya. Beberapa menit kami berdiam diri merasakan kenikmatan yang luar biasa. “Dit. . Aku tidak pernah merasakan orgasme dengan suamiku Dit. 

Adult Book Stories (Part 4 18+) Sungguh ini yang pertama kali aku merasakan orgasme sejak aku menikah. Terima kasih kamu luar biasa hebat, ” Sally memujiku karena kelihatannya sangat puas. “Aku jg sudah lama nggak make love Sal. Kamu jg luar biasa. Biasanya aku cuma masturbasi saja. Habis nggak ada partner sih. Gimana kalau kita lanjut besok-besok, ” aku menawarkan diri. “Why not. That’s what I am thinking too, ” jawabnya bersemangat. Sejak itu hampir tiga kali seminggu kami berkencan. Biasanya sepulang kantor. Lokasinya bervariasi. Kadang di rumahku karena kebetulan aku tinggal sendiri waktu itu. Kadang kita ke transit hotel atau bahkan pernah sekali-sekali di dalam mobil. Ini jg suatu pengalaman yang sangat menantang. Kini aku sudah berkeluarga dan sudah tidak sekantor dengannya. Tetapi sekali waktu kami menyempatkan diri untuk bertemu. Mungkin hanya sekedar ngobrol atau pergi ke cafe. Hanya saja kesempatan untuk make love sudah jarang.

Adult Book Stories (Part 3 18+)

 Bagian Intim Tubuh Vita Yang Terindah Dan Ternikmat

Adult Book Stories (Part 3 18+) Empat tahun lalu ketika aku masih tinggal dikota B******. Waktu itu aku berumur 25 tahun. Aku tinggal dirumah sepupu, karena sementara masih menganggur aku iseng-iseng membantu 2 sepupu bisnis kecil-kecilan di pasar subuh. Tiga bulan belalu pekerjaanku aku jalani dengan biasa saja. Hingga akhirnya secara tak disengaja aku kenal seorang pelanggan yang biasa menggunakan jasa angkutan barang pasar yang kebetulan aku yang sering mengemudikannya. Seperti biasa sambil ngobrol ngalor-ngidul aku antar dia sampai dirumahnya yang memang agak jauh dari pasar tempat dia berjualan kain-kain dan semua jenis baju. Sesampai dirumahnya aku bantu dia mengangkat barang-barang yang menurutku terlalu berat jika dia yang mengangkatnya. Mungkin karena sudah mulai akrab aku enggak langsung pulang. 

Adult Book Stories (Part 3 18+) Toh, memang ini penumpang yang terakhir. Aku duduk saja di depan rumahnya yang sejuk, karena kebetulan ada seperti dipan dari bambu dihalaman di bawah pohon jambu. Dari dalam aku mendengar suara seperti memerintah kepada seseorang. . “Vit. . Tuh bawain air yang dikendil ke depan. . , ” begitu suara Bu Marini. Aku tidak mendengar ada jawaban dari yang diperintah Bu Marini tadi. Yang ada tiba-tiba seorang gadis umur kira-kira 20 tahunan keluar dari rumah membawa gelas dan kendil air putih segar. Wajahnya biasa saja, agak mirip Bu Marini, tapi kulitnya putih dan semampai pula. Dia tersenyum. . “Mas, minum dulu. . Air kendil seger lho. . ” begitu dia menyapaku. “I. . Iya. . Makasih. . ” balasku. Masih sambil senyum dia balik kanan untuk masuk kembali ke dalam rumahnya. Aku masih tertegun sambil memandangnya.  

Adult Book Stories (Part 3 18+) Seperti ingin tembus pandang saja niatku, ‘Pantatnya aduhai, jalannya serasi, lumayan deh. . ‘ batinku. Tak seberapa lama Bu Marini keluar. Dia sudah ganti baju, mungkin yang biasa dia pakai kesehariannya. . “Dik Wahyu, itu tadi anak saya si Vita. . ” kata Bu Marini. “Dia tuh lagi ngurus surat-surat katanya mau ke Malaysia jadi TKW. ” lanjutnya. Aku manggut-manggut. . “O gitu yah. . Ngapain sih kok mau jauh-jauh ke Malaysia, kan jauh. . Nanti kalau ada apa-apa gimana. . ” aku menimpalinya. Begitu seterusnya aku ngobrol sebentar lalu pamit undur diri. Belum sampai aku menstater mobil pickupku, Bu Marini sambil berlari kecil ke arahku. . “Eh dik Wahyu, tunggu dulu katanya Vita mau ikut sampai terminal bis. 

Adult Book Stories (Part 3 18+) Dia mau ambil surat-surat dirumah kakaknya. Tungguin sebentar ya. Aku tidak jadi menstater dan sambil membuka pintu mobil aku tersenyum karena inilah waktunya aku bisa puas mengenal si Vita. Begitulah akhirnya aku dan Vita berkenalan pertama kali. Aku antar dia mengambil surat-surat TKW-nya. Di dalam perjalanan kami ngobrol dan sambil bersendau gurau. “Pit. . , namamu Vita. Kok nggak ada lesung Vitanya. . ” kataku ngeledek. Vita jg tak kalah ngeledeknya. “Mas aku kan sudah punya lesung yang lain. . Masak sih kurang lagi. . ” balas Vita. . Di situ aku mulai berani ngomong yang sedikit nakal, karena sepertinya Vita tak terlalu kaku dan lugu layaknya gadis-gadis didesa. Pantas saja dia berani merantau keluar negeri, pikirku. 

Adult Book Stories (Part 3 18+) Sesampai dirumah kakaknya, ternyata tuan rumah sedang pergi membantu tetangga yang sedang hajatan. Hanya ada anaknya yang masih kecil kira-kira 7 tahunan dirumah. Vita menyuruhnya memanggilkan ibunya. “Eh Ugi, Ibu sudah lama belum perginya susulin sana, bilang ada Lik Vita gitu yah. . ” Ugi pergi menyusul ibunya yang tak lain adalah kakaknya Vita. Selagi Ugi sedang menyusul ibunya, aku duduk-duduk di dipan tapi di dalam rumah. Vita masuk ke ruangan dalam mungkin ambil air atau apa, aku diruangan depan. Kemudian Vita keluar dengan segelas air putih ditangannya. “Mas minum lagi yah. . Kan capek nyetir mobil. . ” katanya. 

Adult Book Stories (Part 3 18+) Diberikannya air putih itu, tapi mata Vita yang indah itu sambil memandangku genit. Aku terima saja gelasnya dan meminumnya. Vita masih saja memandangku tak berkedip. Akupun akhirnya nekat memandang dia jg, dan tak terasa tanganku meraih tangan Vita, dingin dan sedikit berkeringat. Tak disangka, malah tangan Vita meremas jariku. Aku tak ambil pusing lagi tangan satunya kuraih, kugenggam. Vita menatapku. “Mas. . Kok kita pegang-pegangan sih. . ” Vita setengah berbisik. Agak sedikit malu aku, tapi kujawab jg, “Abis, . . Kamu jg sih. . ” Setelah itu sambil sama-sama tersenyum aku nekad menarik ke2 tangannya yang lembut itu hingga tubuhnya menempel di dadaku, dan akhirnya kami saling berpelukan tidak terlalu erat tadinya. Tapi terus meng-erat lagi, erat lagi. . Buah dadanya kini menempel lekat didadaku. Aku semakin mendpt keberanian untuk mengelus wajahnya. Aku dekatkan bibirku hingga menyentuh bibirnya. Merasa tidak ada protes, langsung kukecup dan mengulum bibirnya. Benar-benar nikmat. 

Adult Book Stories (Part 3 18+) Bibirnya basah-basah madu. Tanganku mendekap tubuhku sambil kugoyangkan dengan maksud sambil menggesek buah dadanya yang mepet erat dengan tubuhku. Sayup-sayup aku mendengar Vita seperti mendesah lirih, mungkin mulai terangsang kali. . Apalagi tanpa basa-basi tonjolan di bawah perutku sesekali aku sengaja kubenturkan kira-kira ditengah selangkangannya. Sesekali seperti dia tahu iramanya, dia memajukan sedikit bagian bawahnya sehingga tonjolanku membentur tepat diposisi “mecky”nya. Sinyal-sinyal nafsu dan birahiku mulai memuncak ketika tanpa malu lagi Vita menggelayutkan tangannya dipundakku memeluk, pantatnya goyang memutar, menekan sambil mendesah. Tanganku turun dan meremas pantatnya yang padat. 

Akupun ikut goyang melingkar menekan dengan tonjolan penisku yang menegang tapi terbatas karena masih memakai celana lumayan ketat. Ingin rasanya aku gendong tubuh Vita untuk kurebahkan ke dipan, tapi urung karena Ugi yang tadi disuruh Vita memanggil ibunya sudah datang kembali. Buru-buru kami melepas pelukan, merapikan baju, dan duduk seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Begitu masuk, Ugi yang ternyata sendirian berkata seperti pembawa pesan. “Lik Vita, Ibu masih lama, sibuk sekali lagi masak buat tamu-tamu. Lik Vita suruh tunggu aja. Ugi jg mau ke sana mau main banyak teman. sudah ya Lik. . ” Habis berkata begitu Ugi langsung lari ngeloyor mungkin langsung buru-buru mau main dengan teman-temannya. 

Adult Book Stories (Part 3 18+) Aku dan Vita saling menatap, tak habis pikir kenapa ada kesempatan yang tak terduga datang beruntun untuk kami, tak ada rencana, tak ada niat tahu-tahu kami hanya ber2 saja disebuah rumah yang kosong ditinggal pemiliknya. “Mas, mending kita tunggu saja yah. . sudah jauh-jauh balik lagi kan mubazir. . Tapi Mas Wahyu ada acara nggak nanti berabe dong. . ” berkata Vita memecah keheningan. Dengan berbunga-bunga aku tersenyum dan setuju karena memang tidak ada acara lagi aku dirumah. “Pit sini deh. . Aku bisikin. . ” kataku sambil menarik lengan dengan lembut. “Eh, kamu cantik jg yah kalau dipandang-pandang. . ” Tanpa ba-Bi-Bu lagi Vita malah memelukku, mencium, mengulum bibirku bahkan dengan semangatnya yang sensual aku dibuat terperanjat seketika. Akupun membalasnya dengan buas. 

Adult Book Stories (Part 3 18+) Sekarang tidak berlama-lama lagi sambil berdiri. Aku mendorong mengarahkannya ke dipan untuk kemudian merebahkannya dengan masih berpelukan. Aku menindihnya, dan masih menciumi, menjilati lehernya, sampai ke telinga sebelah dalam yang ternyata putih mulus dan beraroma sejuk. Tangannya meraba tonjolan dicelanaku dan terus meremasnya seiring desahan birahinya. Merasa ada perimbangan, aku tak canggung-canggung lagi aku buka saja kancing bajunya. Tak sabar aku ingin menikmati buah dada keras kenyal berukuran 34 putih mulus dibalik bra-nya. 

Adult Book Stories (Part 3 18+) Sekali sentil tali bra terlepas, kini tepat di depan mataku 2 tonjolan seukuran kepalan tangan aktor Arnold Swchargeneger, putih keras dengan puting merah mencuat kurang lebih 1 cm. Puas kupandang, dilanjutkan menyentuh putingnya dengan lubang hidungku, kuputar-putar sebelum akhirnya kujilati mengitari diameternya kumainkan lidahku, kuhisap, sedikit menggigit, jilat lagi, bergantian kanan dan kiri. Vita membusung menggeliat sambil menghela nafas birahi. Matanya merem melek lidahnya menjulur membasahi bibirnya sendiri, mendesah lagi. . 

Adult Book Stories (Part 3 18+) Sambil lebih keras meremas penisku yang sudah mulai terbuka resluiting celanaku karena usaha Vita. Tanganku mulai merayap ke sana kemari dan baru berhenti waktu telah kubuka celana panjang Vita pelan tapi pasti, hingga berbugil ria aku dengannya. Kuhajar semua lekuk tubuhnya dengan jilatanku yang merata dari ujung telinga sampai jari-jari kakinya. Nafas Vita mulai tak beraturan ketika jilatanku kualihkan dibibir vaginanya. Betapa indah, betapa merah, betapa nikmatnya. Clitoris Vita yang sebesar kacang itu kuhajar dengan kilatan kilatan lidahku, kuhisap, kuplintir-plintir dengan segala keberingasanku. Bagiku Mecky dan klitoris Vita mungkin yang terindah dan terlezaat se-Asia tenggara. Kali ini Vita sudah seperti terbang menggelinjang, pantatnya mengeras bergoyang searah jarum jam padahal mukaku masih membenam diselangkangannya. 

Adult Book Stories (Part 3 18+) Tak lama kemudian ke2 paha Vita mengempit kepalaku membiarkan mulutku tetap membenam di meckynya, menegang, melenguhkan suara nafasnya dan. . . “Aauh. . Ahh. . Ahh. . Mas. . Vita. . Mas. . Vita. . Keluar. . Mas. . ” mendengar lenguhan itu semakin kupagut-pagut, kusedot-sedot meckynya, dan banjirlah si-rongga sempit Vita itu. Iri sekali rasanya kalau aku tak sempat keluar orgasme, kuangkat mukaku, kupegang penisku, kuhujam ke vaginanya. Ternyata tak terlalu susah karena memang Vita tidak perawan lagi. Aku tak perduli siapa yang mendahului aku, itu bukan satu hal penting. Yang penting waktu ini aku yang sedang berhak penuh mereguk kenikmatan bersamanya. Lagipula aku memang orang yang tidak terlalu fanatik norma kesucian, bagiku lebih nikmat dengan tidak memikirkan hal-hal njelimet seperti itu. Kembali ke “pertempuranku”, setengah dari penisku sudah masuk keliang vagina sempitnya, kutarik maju mundur pelan, pelan, cepet, pelan lagi, tanganku sambil meremas buah dada Vita. 

Adult Book Stories (Part 3 18+) Rupanya Vita mengisyaratkan untuk lebih cepat memacu kocokan penis saktiku, akupun tanggap dan memenuhi keinginannya. Benar saja dengan “Ahh. . Uhh”-nya Vita mempercepat proses penggoyangan aku kegelian. Geli enak tentunya. Semakin keras, semakin cepat, semakin dalam penisku menghujam. Kira-kira 10 menit berlalu, aku tak tahan lagi setelah bertubi-tubi menusuk, menukik ke dalam sanggamanya disertai empotan dinding vagina bidadari calon TKW itu, aku setengah teriak berbarengan desahan Vita yang semakin memacu, dan akhirnya detik-detik penyampaian puncak orgasme kami ber2 datang. Aku dan Vita menggelinjang, menegang, daan. . Aku orgasme menyemprotkan benda cair kental di dalam mecky Vita. Sebaliknya Vita jg demikian. Mengerang panjang sambil tangannya menjambak rambutku. . Tubuhku serasa runtuh rata dengan tanah setelah terbang ke angkasa kenikmatan. Kami berpelukan, mulutku berbisik dekat telinga Vita. “Kamu gila Pit. . Bikin aku kelojotan. . Nikmat sekali. . 

Adult Book Stories (Part 3 18+) Kamu puas Pit ” Vita hanya mengangguk, “Mas Wahyu. . , aku seperti di luar angkasa lho Mas. . Luar biasa benar kamu Mas. . ” bisiknya. . Sadar kami berada dirumah orang, kami segera mengenakan kembali pakaian kami, merapihkannya dan bersikap menenangkan walaupun keringat kami masih bercucuran. Aku meraih gelas dan meminumnya. Kami menghabiskan waktu menunggu kakaknya Vita datang dengan ngobrol dan bercanda. Sempat Vita bercerita bahwa keperawanannya telah hilang setahun lalu oleh tetangganya sendiri yang sekarang sudah meninggal karena demam berdarah. Tapi tidak ada kenikmatan waktu itu karena berupa perkosaan yang entah kenapa Vita memilih untuk memendamnya saja. Begitulah akhirnya kami sering bertemu dan menikmati hari-hari indah menjelang keberangkatan Vita ke Malaysia. 

Adult Book Stories (Part 3 18+) Kadang dirumahnya, waktu Bu Marini kepasar, ataupun di kamarku karena memang bebas 24 jam tanpa pantauan dari sepupuku sekalipun. Tak lama setelah keberangkatan Vita aku pindah ke Jakarta. Khabar terakhir tentang Vita aku dengar setahun yang lalu, bahwa Vita sudah pulang kampung, bukan sendiri tapi dengan seorang anak kecil yang ditengarai sebagai hasil hubungan gelap dengan majikannya semasa bekerja di negeri Jiran itu. Sedang tentangku sendiri masih berpetualang dan terus berharap ada “Vita-Vita” lain yang nyasar ke pelukanku. Aku masih berjuang untuk hal itu hingga detik ini. Kasihan sekali gue.

Adult Book Stories (Part 2 18+)

 Orang Sunda Yang Membuatku Selalu Terbawa Nafsu

Adult Book Stories (Part 2 18+) Perawan sunda, atau bunga desa bikin penasaran banyak pria sebab ada sejarahnya lho. Periangan /Tanah Sunda sudah sangat dikenal dengan gadis-gadis cantiknya sejak dari jaman dulu. Bahkan konon katanya dari jaman penjajahan Belanda, banyak tuan-tuan pemilik perkebunan yang mengawini wanita Sunda di sekitar lokasi perkebunan-perkebunan untuk dijadikan isAstriastutinya. Aku mengenal Neng Titin dari hobi jalan malam di sekitar SM-Merdeka dan Siliwangi-Sukasari antara kota Bandung-Bogor. Ketika sedang nongkrong di Wartel dekat pintu masuk Taman Topi ada wanita yang mondar-mandir didekatku. Dia mengenakan pakaian seragam sebuah pabrik. Kukira dia lagi nunggu temannya. Tidak lama kemudian ada seorang wanita lagi yang datang dan mendekatinya. Mereka bicara dengan suara keras dan nada tinggi seperti sedang memperdebatkan sesuatu. Aku tidak mau ikut campur dengan pembicaraan mereka. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Toh aku jg tidak tahu ujung pangkalnya. Setelah dilerai oleh Satpam, wanita yang datangnya belakangan akhirnya pergi dengan masih tetap memaki-maki wanita pertama dalam bahasa Sunda. Aku yang hanya sedikit tahu bahasa Sunda masih belum bisa sepenuhnya menangkap apa yang sedang terjadi di dekatku. Aku mulai tertarik dan memperhatikan mereka. Wanita pertama tadi hanya diam saja, meskipun raut mukanya menunjukkan kekesalan. Kudekati dan kutanya, “Kenapa Teh, maaf kelihatannya lagi berantem. Apa sih masalahnya “”Nggak pa-pa kok. Dia menuduhku ada hubungan dengan suaminya. Padahal aku berhubungan dengan suaminya hanya sebatas urusan pekerjaan, ” katanya. “Ya sudah, teteh kelihatannya masih kesal. Minum es dulu yuk biar tenang, ” kuajak dia untuk duduk minum di kafe yang banyak terdpt di sana. Kami pesan es buah. Kutawarkan untuk makan tapi dia menolaknya. “Terima kasih Aa. Saya teh sudah nggak ada nafsu makan dan lagian masih kenyang, ” katanya halus. Akupun maklum saja. Mungkin setelah bertengkar tadi meskipun perut lapar jadi tidak ada selera makan. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Setelah pesanan kami datang, ia mengaduk gelasnya perlahan-lahan dengan sendoknya. “Sudah tenang sekarang. Kalau boleh tahu, apa sih masalah sebenarnya ” tanyaku. “Saya memang belakangan ini sering jalan dengan suaminya untuk urusan pekerjaan. Eh dianya cemburu ketika ketemu kami di Cibinong, ” jawabnya. “Kan bisa dijelasin ama suaminya ” “Sudah, tapi dia nggak terima. Dibilang saya gatel, wanita murahan dan lain-lainnya. Daripada saya ladenin, nanti jadi makin rame saya tinggal pulang aja ke kantor. Eh dia belum puas dan telpon ke kantor. Katanya tungguin nanti malam di Wartel sini agar bisa selesai. Sampai di sinipun saya masih dimaki-maki. Untung dilerai sama Satpam”. Akhirnya aku tahu dia bernama Titin dan bekerja sebagai supervisor produksi di salah satu pabrik tekstil yang memang banyak terdpt di sekitar Cibinong. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Rumahnya di sekitar Biotrop. Suaminya minggat dengan perempuan lain enam bulan lalu. Jadi statusnya sekarang menggantung. Janda tidak, bersuamipun tidak jg. Dia belum punya anak. Janda kembang gantung, pikirku. Badannya ramping cenderung kurus, kulitnya bersih dengan dada membusung di balik seragamnya. Ada keindahan tersendiri melihat seorang wanita dalam pakaian seragam. Eksotis. Entah kenapa kalau ketemu wanita seringkali statusnya janda. Tapi sebenarnya akupun tidak mau merusak keperawanan seorang gadis. Bagiku berat bebannya. Lebih enjoy dengan janda atau gadis yang sudah tidak perawan. Tidak usah mengajari lagi. “Aku mau pulang, tapi pikiranku suntuk. Dibawa tidurpun pasti nggak mau, ” katanya lagi. “Kalau gitu kita jalan ke Puncak aja yuk. Menenangkan pikiran, ” ajakku. “Boleh, tapi jangan kemalaman ya!” “Nggak, kan rumahmu jg nggak terlalu jauh ke Puncak”. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Aku mulai berpikir, pasti kami nggak akan kemalaman, paling-paling kepagian. Kamipun segera menghabiskan minuman dan segera berangkat ke Puncak. Sampai di daerah Cibogo, ia minta turun dan mengajak berjalan kaki menyusuri jalan raya. Para GM yang sedang menjerat mangsa menawarkan penginapan pada kami. Aku hanya menatap Titin dan ternyata dia cuek aja dengan tawaran GM tadi. Dinginnya udara Puncak mulai terasa. Ia mulai kedinginan dan mendekapkan ke2 tangannya di dadanya. “Dingin ” tanyaku. Titin hanya mengangguk saja. Sambil jalan kulingkarkan tangan kiriku pada bahu kirinya. Ia menggelinjang sedikit, sepertinya menolak pelukanku. Tapi tanganku tetap dibiarkan di bahunya. Bahkan tangan kanannya melingkar di pinggangku dan mencubitku. Aku menggerakkan pinggulku sedikit kegelian. Sampai di depan sebuah wisma kami berhenti. “Masuk yuk!” ajakku. “Mau ngapain. Katanya nggak sampai malam, ” jawabnya. Ada nada keraguan atau mungkin jg kepura-puraan. “Ngapain aja terserah kita dong. Lagian kalau 2 orang berbeda jenis masuk ke hotel ngapain ” pancingku. “Tidur aja. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Kamu merem, saya merem. Aman kan, ” katanya. “Nggak mau. Kalau kamu merem aku melek, sebaliknya kalau kamu melek aku yang merem, supaya ada yang jaga, ” kataku melempar umpan semakin dalam. “Ayo. Tapi kamu janji jangan macam-macam. Awas nanti, ” katanya mengancamku. Dari suaranya umpanku sudah termakan. Tinggal tarik ulur tali saja agar ikannya tidak terlepas. Kami masuk ke dalam kamar. Kuperiksa sebentar kelengkapannya. Jangan sampai lagi tanggung room boy datang antar kekurangannya. Aku minta air putih saja untuk di dalam kamar. Meskipun udara dingin, aku yakin nanti pasti perlu minum. Titin masuk ke dalam kamar mandi dan sebentar kemudian terdengar suara air yang keluar dari jepitan pintu gua. Wsshh dan tak lama suara guyuran air. Aku keluar kamar, berdiri di teras kamar sambil melihat suasana. Sepi, karena memang bukan week end. Aku masuk lagi ke dalam kamar. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Kebetulan Titin pun keluar dari kamar mandi. Pintu keluar dan pintu kamar mandi berdekatan posisinya. Kupandangi wajah Titin, kupegang tangannya dan dengan sekali tarikan ia sudah ada dalam pelukanku. Ia sedikit meronta, tapi rasanya hanya penolakan pura-pura. “Jangan. . Jangan!” Kalau memang dia tidak mau, pasti kami ber2 tidak akan sampai ke kamar ini. Kucium bibirnya yang tipis. Lemas sekali bibirnya sehingga terasa kenikmatan mulai menjalar, meskipun ia belum membalas ciumanku. Kulepaskan lagi ciumanku dan kutatap matanya. “Aku mohon. . Jangan. . Jangan. Jangan disini sayang!” Ia mengakhiri kata-katanya dengan menyerbu bibir dan mukaku kemudian menarikku ke ranjang. “To, aku merasa kesepian dan kedinginan. Kamu mau berikan kehangatan ” Rasanya terbalik pertanyaan itu. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Mestinya aku yang tanya apakah dia mau bercinta denganku. “Pasti. Kita akan sama-sama puas malam ini”. “Terima kasih To. Aku. . Aku. . “. Sambil berkata begitu ia langsung mencium bibirku. Akupun langsung membalas ciumannya. Bibir kami saling berpagut, lidah kami saling mendorong dan menjepit saling sedot. Cukup lama kami menikmatinya. Bibirnya memang benar-benar terasa sangat lemas sehingga dpt kupermainkan dan kuputar-putar dengan mulutku. “Ayo puaskan aku sayang. . Ah. Ah. ” suaranya hanya mendesis ketika ciumanku berpindah turun ke leher dan daun telinganya. Tangan kiriku mulai menjalar di pahanya. Kusingkapkan roknya, benar-benar mulus sekali pahanya. Kuremas-remas sampai ke pangkal pahanya. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Ketika sampai di celana dalamnya, kutekankan jari tengahku ke belahan di tengah selangkangannya dan ku gesek-gesekkan. “Ah sayang. Kamu nakal sekali”. Aku tidak menghiraukannya. Sementara itu tangan kananku meremas halus buah dadanya dari luar. Tangannya pun tak mau ketinggalan memegang bahkan mencengkeram keras kejantananku dari luar. Terasa sakit tapi aku dpt menikmatinya. “Kita tidak akan kemalaman sekarang, tapi kepagian, ” bisikku menggodanya. “Biarin aja, saya besok shift siang jam 3”. Dengan ganasnya aku menciuminya, seperti seekor kucing yang sedang melahap dendeng. Tangannya bergerak ke bawah dan terus ke bawah. Ia membuka kancing bajuku dan melepasnya. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Kini setiap jengkal tubuhku bagian atas tak luput dari ciumannya. Kemudian ia membuka resleting celanaku dan langsung mencengkeram penisku. “Anto, punya kamu boleh jg. Tidak besar tapi keras sekali. Apa ada wanita lain yang pernah merasakannya ” Pertanyaan itu lagi. Kenapa setiap wanita mau tahu apakah pria yang dikencaninya pernah tidur dengan wanita lain. “Ada, aku bukan perjaka lagi, ” jawabku tenang, yang penting adalah apa yang terjadi sekarang ini. Dan lagi kelihatannya ia hanya sekedar bertanya tanpa mempedulikan jawabanku. Belum selesai kata-kataku, ia telah mengocok dan kadang meremas kejantananku. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Pintar sekali ia memainkan adik kecilku. Beberapa menit kemudian tegangan pada kejantananku sudah maksimal. Tiang bendera sudah tegak berdiri, siap untuk melaksanakan apel malam. Kudorong tubuhnya ke ranjang dan kemudian akupun langsung menerkam tubuhnya. “Sabar sayang, buka bajunya dulu donk. ” Kamipun membuka pakaian kami masing-masing. Setelah telanjang bulat, langsung kubaringkan ia. Kuciumi senti demi senti tubuh mulusnya. Dari atas ke bawah sampai kepada paha dalamnya. Kurenggangkan ke2 pahanya. Tercium aroma khas yang dipunyai seorang wanita. Kurenggangkan labia mayora dan labia minoranya dengan jempol dan telunjukku. “Ayo sayang. . Puaskan. . Aku. . Ya. . Ohh. Oohh. ” Kata-katanya terus meracau, apalagi ketika aku melahap habis biji kacangnya dengan mulutku, kadang kusedot, kuhisap, dan kugigit dengan lembut. “Ah. . Ennak ssayang. . 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Kamu ppinnttarr. Ohh. . Oohh” Aku sudah tidak mempedulikan kata-katanya. Aku makin asyik dengan mainanku. Kulepaskan mulutku dan kutindih dia. Kumasukkan jari tengah kiriku ke dalam lubang perlahan lahan. Tubuhnya meronta-ronta seperti orang kesetanan, ke2 payudaranya bergoyang kencang. Aku pun meraih payudaranya itu. Dengan tangan kananku, kupelintir puting susunya yang sebelah kiri dan mulutku kini menggigit halus puting kanannya. Sementara jari kiriku tetap mengocok lubang vaginanya. Semakin cepat kocokanku, semakin cepat pula ia meronta. Kuhentikan permainan tanganku dan kuarahkan kejantananku untuk memasuki liang kenikmatannya. Tanpa kesulitan aku segera menembus guanya. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Terasa basah dan hangat. Kugerakkan pinggulku dan ia membalas dengan memutar pinggulnya dan menaik turunkan pantatnya mengimbangiku. Satu kakinya menjepit pahaku dan kaki lainnya dibuka lebar dan disandarkan ke dinding kamar. Kuciumi leher dan dadanya. Beberapa kali kugigit kecil kulit dadanya sampai meninggalkan bekas kemerahan. “Ciumi leher dan pundakku! Aku sangat terangsang kalau dicium di situ, ” rintihnya. Kuikuti kemauannya dan sampai akhirnya ia menggelinjang hebat, ke2 tangannya mencengkeram keras kepalaku. Pinggulnya naik menjemput kejantananku. Kutekankan kejantananku dalam-dalam dan akhirnya ia mencapai orgasmenya. Ia terkulai lemas. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Ditekan-tekannya pantatku ke bawah dengan tangannya. Kemudian aku turun dari tubuhnya dan membiarkannya beristirahat sebentar. Setelah napasnya pulih ia naik ke atas tubuhku dan mulai mencium bibir, leher dan telingaku. Mulutku menghisap ke2 payudaranya. Terkadang kugigit putingnya bergantian. Ia hanya mengeluh merasakan nikmatnya. Beberapa menit kemudian ia sudah terangsang lagi. “Ayo sayang. Aku sudah siap memuaskanmu di babak ke2. . ” “Kita lakukan dengan berdiri, ” kataku berbisik di telinganya. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Ia hanya tersenyum dan mengangguk. Kuangkat tubuhnya berdiri di samping ranjang. Kami masih saling berciuman dengan ganas. Ia kemudian mengangkat kaki kirinya ke atas ranjang, kudorong sedikit sampai ia mepet ke dinding kamar. Tangannya membimbing meriamku memasuki guanya. Pantatnya sedikit disorongkan ke depan dan perlahan lahan meriamku masuk, sampai. . Blesshh. . Semuanya sudah terbenam di dalam guanya. Oh hangatnya. “Ayo sayang, goyang. . Sayang ohh. . Ohh” Ke2 tangannya memegang pantatku dan membantu gerakan pinggulku maju mundur. Rasanya nikmat sekali bercinta sambil berdiri. Badannya ia lengkungkan ke belakang sehingga meriamku dengan leluasa menobrak-abrik guanya. Pinggangnya jg bergerak-gerak mengimbangi gerakanku. Mulutku tetap melakukan aktivitas di bagian atas tubuhnya. Kadang berciuman, kadang menyedot dan mengulum putingnya. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Cukup lama aku mengocoknya, akhirnya kupercepat kocokanku ketika kurasakan lahar panas akan keluar. “Tin, oh. . Aku mau keluar. Di keluarin dimana nih ohh. Oohh”. “Tunggu sebentar. Aku jg mau keluar, ohh. Ooohh sama-sama ya sayang. . Ohh. . Di dalam aja nggak apa-apa. Ohh barengan yah. ” Akhirnya kutumpahkan spermaku di dalam guanya. Aku mencapai klimaks duluan. Titin tidak bisa mencapai klimaks yang ke2 meskipun ia masih berusaha menggerakkan pantatnya maju mundur karena meriamku sudah berangsur-angsur melemas dan akhirnya terlepas sendiri dari dalam guanya. Kami rebah berdampingan di ranjang. Ia memelukku dan menciumku. Kuakui wanita satu ini memang luar biasa. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Tidak dengan setiap orang aku dpt melakukannya dengan berdiri. Aku sudah coba. Tapi dengan Titin meskipun dia jauh lebih pendek dariku ternyata aku bisa melakukannya. “Sorry Tin. Aku nggak tahan lagi. Nanti kita akan mulai lagi dengan santai dan saling menunggu sehingga bisa mencapai klimaks bersama-sama. Terima kasih ya sayang. Kamu benar-benar hebat. ” “Nggak apa-apa. Aku sudah dpt duluan. Kamu jg hebat. Malam ini masih panjang. Kita tidak usah tidur sampai pagi supaya dahagaku terpuaskan”. Akhirnya sisa malam kami lalui dengan berpelukan. Ia tersenyum kemudian menciumku dan merebahkan kepalanya di dadaku. Malam itu kami masih melakukannya lagi tiga kali sampai pagi. Sekali kami lakukan di lantai beralaskan selimut. 

Adult Book Stories (Part 2 18+) Ternyata ketika bermain di lantai kami bisa merasakan nikmat yang luar biasa. Gairah kami seakan-akan meledak sampai seluruh badan terasa sakit dan ngilu. Tetapi setelah mandi pagi gairahku kembali menyala dan aku masih sempat sekali lagi bergumul dengannya. Kami pulang dengan membawa kepuasan dan rasa lelah yang luar biasa. Seharian kuhabiskan dengan tidur-tiduran. Bahkan aku tidak sempat makan siang. Setelah itu aku masih sempat dalam 2 pertemuan merasakan kehebatannya bercinta dalam posisi berdiri. Akhirnya dia pindah kos dan aku kehilangan jejak.

Adult Book Stories (Part 1 18+)

 Tiga Cewek Cantik Dan Manja Yang Bervagina Keset

Adult Book Stories (Part 1 18+) Aku lahir 25 menit lebih awal dari adiku yang benama Jaki, sedangkan namaku Joko. Kadang-kadang orang sering salah panggil ini Joko apa Jaki karena wajah kami memang mirip sekali, jika tidak sering bertemu pasti orang akan sulit membedakan mana Joko, mama Jaki. Cerita ini berawal dari perkenalanku dengan seorang wanita karir yang entah bagaimana ceritanya wanita karir tersebut mengetahui nomor kantorku. O0oh iya,,,,, hampir lupa, 3 cewek yang jadi pemuas sex ku yaitu : Rina yang punya lesung pipit manis, Yani si mulus dan Lia yang memeknya seret banget. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Hari itu disaat aku hendak makan siang tiba-tiba telepon berbunyi & ternyata operator memberitau aku kalau ada telepon dari seorang wanita yang engak mau menyebutkan namanya & setelah kau angkat.”Hallo, selamat siang Joko,” suara wanita yang sangat manja terdengar. “Helo juga, siapa ya ini?” tanyaku serius. “Namaku Rina,” kata wanita tersebut mengenalkan diri. “Maaf, Mbak Rina tahu nomor telepon kantor aku dari mana?” tanyaku menyelidiki. “Oya, aku temannya Yani & dari dia aku dapat nomor kamu,” jelasnya. “Ooo.. Yani,” kataku datar. Yani adalah seorang wanita karir yang juga ‘mewarnai’ kehidupan sex aku. “Gimana kabarnya Yani & dimana sekarang dia tinggal?” tanyaku. “Baik, sekarang dia tinggal di Surabaya, dia titip salam kangen sama kamu,” jelas Rina. Sekitar 10 menit, kami berdua mengobrol layaknya orang telah kenal lama. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Suara Rina yang lembut & manja, membuat aku menerka-nerka bagaimana bentuk fisiknya dari wanita tersebut. Saat aku membayangkan bentuk fisiknya, Rina membuyarkan lamunanku. “Hallo.. Joko, kamu masih disitu?” tanya Rina. “Iya.. Iya Mbak..” kataku gugup. “Hayo mikirin siapa, lagi mikirin Yani yaa?” tanyanya menggodaku. “Nggak kok, malahan mikirin Mbak Rina tuh,” celetukku. “Masa sih.. Aku jadi GR deh” dengan nada yang sangat menggoda. “Joko, boleh nggak aku bertemu dengan kamu?” tanya Rina. “Boleh aja Mbak.. Bahkan aku senang bisa bertemu dengan kamu,” jawabanku semangat “Oke deh, kita ketemuan dimana nih?” tanyanya semangat. “Terserah Mbak deh, Joko sih ngikut aja?” jawabku pasrah. “Oke deh, nanti sore aku tunggu kamu di Mc. Donald plasa senayan,” katanya. “Oke, sampai nanti joko.. Aku tunggu kamu jam 18.30,” sambil berkata demikian, aku pun langsung menutup teleponku. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Aku segera meluncur ke kantin unt’k makan siang yang sempat tertunda itu. Sambil membayangkan kembali gimana wajah wanita yang barusan saja menelpon aku. Setelah aku selesai makan aku pun langsung segera balik ke kantor unt’k melakukan aktivitas selanjutnya. Tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 17.00, tiba saatnya aku pulang kantor & aku segera meluncur ke plasa senayan. Sebelumnya prepare dikantor, aku mandi & membersihkan diri setelah seharian aku bekerja. Unt’k perlengkapan mandi, aku sengaja membelinya dikantin karena aku nggak mau ketemu wanita dengan tanpak kotor & bau bahkan aku menjadi nggak pede dengan hal seperti itu. Tiba di Plasa Senayan, aku segera memarkirkan mobil kijangku dilantai dasar. Jam menunjukkan pukul 18.15. Aku segera menuju ke MC. Donald seperti yang dikatakan Rina. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Aku segera mengambil tempat duduk disisi pagar jalan, sehingga aku bisa melihat orang lalu lalang diarea pertokaan tersebut. Saat mataku melihat situasi sekelilingku, bola mataku berhenti pada seorang wanita setengan baya yang duduk sendirian. Menurut perkiraanku, wanita ini berumur sekitar 32 tahun. Wajahnya yang lumayan putih & juga cantik, membuat aku tertegun, nataku yang nakal, berusaha menjelajahi pema&gan yang indah dipan&g yang sangat menggiurkan apa lagi abgian depan yang sangat menonjol itu. Kakinya yang jenjang, ditambah dengan belahan pahanya yang putih & juga montok dibalik rok mininya, membuat aku semakin gemas. Dalam hatiku, wah betapa bahagianya diriku bila yang aku lihat itu adalah orang yang menghubungiku tadi siang & aku lebih bahagia lagi bila dapat merasakan tubuhnya yang indah itu. Tiba-tiba wanita itu berdiri & menghampiri tempat dudukku. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Dadaku berdetuk kencang ketika dia benar-benar mengambil tempat duduk semeja dengan aku. “Maaf apakah kamu Joko?” tanyanya sambil menatapku. “Iy.. Iyaa.. Kamu pasti Rina,” tanyaku balik sambil berdiri & mengulurkan tanganku. Jarinya yang lentik menyetuh tanganku unt’k bersalaman & darahku terasa mendesr ketika tangannya yang lembut & juga halus meremas tangaku dengan penuh perasaan. “Silahkan duduk Rina,” kataku sambil menarik satu kursi di depanku. “Terima kasih,” kata Rina sambil tersenyum. “Dari tadi kamu duduk disitu kok nggak langsung kesini aja sih?” tanyaku. “Aku tadi sempat ragu-ragu, apakah kamu memang Joko,” jelasnya. “Aku juga tadi berpikir, apakah wanita yang cantik itu adalah kamu?” kataku sambil tersenyum. Kami bercerita panjang lebar tentang apapun yang bisa diceritakan, ka&g-ka&g kami berdua saling bercanda, saling menggoda & sesekali bicara yang ‘menyerempet’ ke arah sex. Lesung pipinya yang dalam, menambah cantik saja wajahnya yang semakin matang. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Dari pembicaraan tersebut, terungkaplah kalau Rina adalah seorang wanita yang se&g bertugas di Jakarta. Rina adalah seorang pengusaha & kebetulan selama 4 hari dinas di Jakarta. “Karin, kamu kenal Yani dimana?” tanyaku. Yani adalah teman chattingku di YM, aku & Yani sering online bersama. & kami terbuka satu sama lain dalam hal apapun. Begitu juga kisah rumah tangga, bahkan masalah sex sekalipun. Mulutnya yang mungil menjelaskan dengan penuh semangat. “Emangnya Yani menikah kapan? Aku kok nggak pernah diberitahu sih,” tanyaku penuh penasaran. “Dia menikah dua minggu yang lalu & aku nggak tahu kenapa dia nggak mau memberi tahu kamu sebelumnya,” Jawabnya penuh pengertian. “Ooo, begitu..” kataku sambil manggut-manggut. “Ini adalah hari pertamaku di Jakarta & aku berencana menginap 4 hari, sampai urusan kantorku selesai,” jelasnya tanpa aku tanya. “Sebenarnya tadi Yani juga mau dateng tapi berhubung ada acara keluarga jadi kemungkinan dia akan datang besok harinya dia bisa dateng,” jelasnya kembali. “Memangnya 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Mbak Rina menginap dimana nih?” tanyaku penasaran. “Kebetulan sama kantor telah dipesankan kamar buat aku di hotel H..”jelasnya. “Mmm, emangnya Mbak sama siapa sih?” tanyaku menyelidik. “Ya sendirilah, Joko.. Makanya saat itu aku tanya Yani,” katanya “Tanya apa?” tanyaku mengejar. “Apakah punya teman yang bisa menemaniku selama aku di Jakarta,” katanya. “& dari situlah aku tahu nomor telepon kamu,” lanjutnya. Tanpa terasa waktu telah menunjukan pukul 10.25 wib, & aku lihat sekelilingku pertokoan mulai sepi karena memang telah mulai larut malam. & toko pun telah mulai tutup. “Jok.. Kamu mau anter aku balik ke hotel nggak?” tanyanya. “Boleh, masa iya sih aku tega sih biarin kamu balik ke hotel sendirian,” kataku. Setelah obrolan singkat, kami segera menuju parkiran mobil & segera meluncur ke hotel H.. Yang tidak jauh dari pusat pertokoan Plasa Senayan. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Aku & Rina bergegas menuju lift unt’k naik ke lantai 5, & sesampainya di depan kamarnya, Rina menawarkan aku unt’k masuk sejenak. Bau parfum yang mengun&g syaraf kelaki-lakianku serasa berontak ketika berjalan dibelakangnya. Dan ketika aku hendak masuk ternyata ada dua orang wanita yang se&g asyik ngegosip & mereka pun tersenyum setelah aku masuk kekamarnya. Dalam batinku, aku tenyata dibohongi ternyata dia nggak sendiri. Rina pun memperkenalkan teman-temannya yang cantik & juga sex yang berba& tinggi & juga mempunyai payudara yang besar dia adalah Miranda(36b) sedangkan yang mempunyai ba& yang teramat sexy ini & juga berpayudara yang sama besarnya bernama Lia(36b). & mereka pun mempersilahkan aku duduk. Tanpa dikomando lagi mereka pun perlahan-lahan memulai membuka pakaian mereka satu persatu, aku hanya bisa melotot saja tak berkedip sekali pun, tak terasa adik kecilku pun segera bangun dari tidurnya & segera bangun & langsung mengeras seketika itu juga. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Setelah mereka telanjang bulat terlihatlah peman&gan yang sangat indah sekali dengan payudara yang besar, Rina pun langsung menciumku dengan ganasnya aku sampai nggak bisa bernafas karena serangan yang sangat mendadak itu & aku mencoba menghentikannya. Setelah itu dia pun memohon kepadaku agar aku memberikan kenikmatan yang pernah aku berikan sama Yani & kawan-kawan. Setelah itu Rina pun langsung menciumku dengan garangnya & aku pun nggak mau tinggal diam aku pun langsung membalas ciumannya dengan garang pula, lidah kamipun beraduan, aku mulai menghisap lidahnya biar dalam & juga sebaliknya. Sedangkan Miranda mengulum penisku ke dalam mulutnya, mengocok dimulutnya yang membuat sensasi yang tidak bisa aku ungkapkan tanpa sadar aku pun mendesah. “Aaahh enak Mir, terus Mir hisap terus, aahh..” Sedangkan Lia menghisap buah zakarku dengan lembutnya membuat aku semakin nggak tertahankan unt’k mengakhiri saja permaianan itu. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Aku pun mulai menjilati vagina Rina dengan lembut & perlahan-lahan biar dia bisa merasakan permaianan yang aku buat. Rina pun menjerit keras sambil berdesis bertanda dia menikmati permainanku itu. Mirandapun nggak mau kalah dia menghisap payudaranya Rina sedangkan Lia mencium bibir Rina agar tidak berteriak ataupun mendesis. Setelah beberapa lama aku menjilati vaginanya terasa ba&nya mulai menegang & dia pun mendesah. “Jok.. Akuu mauu keeluuarr.” Nggak beberapa lama keluarlah cairan yang sangat banyak itu akupun langsung menghisapnya sampai bersih tanpa tersisa. Setelah itu aku pun langsung memasukkan penisku ke dalam vagina Rina, perlahan-lahan aku masukkan penisku & sekali hentakan langsung masuk semua ke dalam vaginanya yang telah basah itu. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Aku pun langsung menggenjotnya dengan sangat perlahan-lahan sambil menikamati sodokan demi sodokan yang aku lakukan & Rina pun mulai mendesah nggak karuan. “Aaahh enak Jok, terus Jok, enak Jok, lebih dalam Jok aahh, sstt..” Membuat aku bertambah nafsu, goyanganku pun semakin aku percepat & dia mulai berkicau lagi. “Aaahh enak Jok, penis kamu enak banget Jok, aahh..” Setelah beberapa lama aku mengocok, diapun mulai mengejang yang kedua kalinya akupun semakin mempercepat kocokanku & tak beberapa lama aku mengocoknya keluarlah cairan dengan sangat derasnya & terasa sekali mengalir disekitar penisku. Akupun segera mencabut penisku yang masih tegang itu. Miranda segera mengulum penisku yang masih banyak mengalir cairan Rina yang menempel pada penisku, sedangkan Lia menghisap vaginanya Rina yang masih keluar dalam vaginanya dengan penuh nafsunya. Miranda pun mulai mengambil posisi, dia diatas sedangkan aku dibawah. Dituntunnya penisku unt’k memasuki vaginanya Miranda & serentak langsung masuk. Bless.. Terasa sekali kehangatan didalam vaginanya Miranda. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Dia pun mulai menaik turunkan pantatnya & disaat seperti itulah dia mulai mempercepat goyangannya yang membuat aku semakin nggak karuan menahan sensasi yang diberikan oleh Miranda. Lia pun mulai menghisap payudara Miranda penuh gairah, sedangkan Rina mencium bibir Miranda dengan garangnya, Miranda mempercepat goyangannya yang membuat aku mendesah. “Aaahh enak Mir.. Terus Mir.. Goyang terus Mir.. Lebih dalam lagi Mir.. Aaahh sstt” & selang beberapa menit aku merasakan penisku mulai berdenyut, “Mir.. Aku.. ingiin keeluuaarr” Seketika itu juga muncratlah air maniku didalam vaginanya, entah berapa kali munceratnya aku nggak tahu karena terlalu nikmatnya & diapun masih mengoyang semakin cepat. Seketika itu juga tubuhnya mulai menegang & terasa sekali vaginanya berdenyut & selang beberapa lama keluarlah cairan yang sangat banyak sekali, aku pun langsung mengeluarkan penisku yang telah basah kuyup ditimpa cairan cinta. Mereka pun berebutan menjilati sisa-sia cairan yang masih ada dipenisku, Lia pun langsung menjilati vaginanya Miranda yang masih mengalir cairan yang masih menetes di vaginanya. Akupun melihat mereka seperti kelaparan yang se&g berebutan makanan, setelah selang beberapa lama aku mulai memeluk Lia & aku pun mulai mencium bibirnya & mulai turun ke lehernya yang jenjang menjadi sasaranku yang mulai menari-nari diatasnya. “Ooohh.. Joko.. Geelli..” desah Lia. Serangan bibirku semakin menjadi-jadi dilehernya, sehingga dia hanya bisa merem melek mengikuti jilatan lidahku. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Miranda & Rina mereka asyik berciuman & saling menjilat payudara mereka. Setelah aku puas dilehernya, aku mulai menurunkan tubuhnya sehingga bibirku sekarang berhadapan dengan 2 buah bukit kembarnya yang masih ketat & kencang. Aku pun mulai menjilati & sekali-kali aku gigit puntingnya dengan gigitan kecil yang membuat dia tambah terangsang lagi & dia medesah. “Aaahh enak sekali Jok.. Terus Jok hisap terus Jok enak Jok aahh sstt..” Lia pun membalasnya dengan mencium bibirku dengan nafsunya & setelah itu turun ke pusar & setelah itu dia mulai mengulum, mengocok, menjilat penisku didalam mulutnya. Setelah dia puas aku kembali menyerangnya langsung ke arah lubang vaginanya yang memerah & disekelilingi rambut-rambut yang begitu lebat. Aroma wangi dari lubang kewanitaannya, membuat tubuhku berdesis hebat. Tanpa menunggu lama lagi, lidahku langsung aku julurkan kepermukaan bibir vagina. Tanganku bereaksi unt’k menyibak rambut yang tumbuh disekitar selangkangannya unt’k memudahkan aksiku menjilati vaginanya. “Ssstt.. Jok.. Nikmat sekali.. Ughh,” rintihnya. Tubuhnya menggelinjang, sesekali diangkat menghindari jilatan lidahku diujung clitorisnya. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Gerak tubuh Lia yang Terkadangberputar-putar & naik turun, membuat lidahku semakin menghujam lebih dalam ke lubang vaginanya. “Joko.. Gila banget lidah kamu..” rintihnya “Terus.. Akung.. Jangan lepaskan..” pintanya. Paha Lia dibuka lebar sekali sehingga memudahkan lidahku unt’k menjilatnya. Lia menggigit bibir bawahnya seakan menahan rasa nikmat yang bergejola dihatinya. “Oohh.. Joko, aku nggak tahan.. Ugh..” rintihnya. “Joko cepet masukan penis kamu aku telah nggak tahan nih,” pintanya. Perlahan aku angkat kaki kanannya & aku baringkan ranjang yang empuk itu. Batang kemaluanku telah mulai mencari lubang kewanitaannya & sekali hentak. “Bleest..” kepala penisku menggoyang vaginanya Lia. “Aowww.. Gila besar sekali Jok.. Punya kamu,” Lia merintih. Gerakan maju mundur pinggulku membuat tubuh Lia mengelinjang hebat &m sesekali memutar pinggulnya sehingga menimbulkan kenikmatan yang luar biasa dibatang kemaluanku. “Joko.. Jangan berhenti akung.. Oogghh,” pinta Lia. Lia terus menggoyangkan kepalanya kekanan & kekiri seirama dengan penisku yang menghujam dalam pada lubang kewanitaannya. Sesekali Lia membantu pinggulnya unt’k berputar-putar. “Joko.. Kamu.. Memang.. Jagoo.. Ooohh,” kepalannya bergerak ke kiri & ke kanan seperti orang triping. Beberapa saat kemudian Lia seperti orang kesurupan & ingin memacu birahinya sekencang mungkin. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Aku berusaha mempermainkan birahinya, disaat Lia semakin liar. Tempo yang semula tinggi dengan spontan aku kurangi sampai seperti gerakan lambat, sehingga centi demi centi batang kemaluanku terasa sekali mengoyang dinding vagina Lia. “Joko.. Terus.. Akung.. Jangan berhenti..” Lia meminta. Permainanku benar-benar memancing birahi Lia unt’k mencapai kepuasan birahinya. Sesaat kemudian, Lia benar-benar tidak bisa mengontrol birahinya. Tubuhnya bergerak hebat. “Joko.. Aakuu.. Kelluuaarr.. Aaakkhh.. Goyang akung,” rintih Lia. Gerakan penisku kubuat patah-patah, sehingga membuat birahi Lia semakin tak terkendali. “Jok.. Ooo.. Aaammpuunn,” rintihnya panjang. Bersamaan dengan rintihan tersebut, aku menekan penisku dengan dalam hingga mentok dilangit-langit vagina Lia. Aku merasakan semburan cairan membasahi seluruh penisku. Lia yang telah mendapat kedua orgasmenya, sedangkan aku masih berusaha unt’k mencari kepuasan birahiku. Posisi Lia, sekarang menungging. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Penisku yang masih tertancap pada lubang vaginanya langsung aku hujamkan kembali ke lubang vaginanya Lia. “Ooohh.. Joko.. Kamu.. Memang.. Ahli..” katanya sambil merintih. Kedua tanganku mencengkeram pinggul Lia & menekan tubuhnya supaya penisku bisa lebih menusuk ke dalam lubang vaginanya. “Lia.. Vagina kamu memang enak banget,” pujiku. “Kamu suka minum jamu yaa kok seret?” tanyaku. Lia hanya tersenyum & kembali memejamkan matanya menikmati tusukan penisku yang tiada hentinya. Batang kemaluanku terasa dipijiti oleh vagina Lia & hal tersebut menimbulkan kenikmatan yang luar biasa. Permainan sexku diterima Lia karena ternyata wanita tersebut bisa mengimbangi permainan aku. Sampai akhirnya aku tidak bisa menahan kenikmatan yang mulai tadi telah mengoyak birahiku. “Lia.. Aku mau.. Keluar..”kataku mendesah. Aku juga akung.. Ooohh.. Nikmat terus.. Terus..” Lia merintih. “Joko.. Keluarin didalam.. Aku ingin rasakan semprotan.. Kamu..” pintanya. “Iya telah.. Ooogh.. Aaakhh..” rintihku. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Gerekan maju mundur dibelakang tubuh Lia semakin kencang, semakin cepat & semakin liar. Kami berdua berusaha mencapai puncak bersama-sama. “Joko.. Aku.. Aku.. Ngaak kkuuaatt.. Aaakhh” rintih Lia. “Aku juga telah.. Ooogh.. Dahh,” aku merintih. “Crut.. Crut.. Crut..” spermaku muncrat membanjiri vaginanya Lia. Karena begitu banyak spermaku yang keluar, beberapa tetes sampai keluar dicelah vagina Lia. Setelah beberapa saat kemudian Lia membalikkan tubuhnya & berhadapan dengan tubuhku. “Joko, ternyata Yani benar, kamu jago banget dalam urusan sex. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Kamu memang luar biasa” kata Lia merintih. “Biasa aja kok Mbak, aku hanya melakukan sepenuh hatiku saja,” kataku merendah. “Kamu luar biasa..” Lia tidak meneruskan kata-katanya karena bibirnya yang mungil kembali menyerang bibirku yang masih termangu. Segera aku palingkan wajahku ke arah Rina & Miranda, ternyata mereka telah tertidur pulas mungkin karena telah terlalu lelah, & akupun tak kuasa menahan lelah & akhirnya akupun tertidur pulas. & setelah 4 jam aku tertidur aku pun terbangun karena ada sesuatu yang se&g mengulum batang kemaluanku & ternyata Miranda telah bangun & aku pun menikmatinya sambil menggigit bibir bawahku. & kuraih tubuhnya & kucium bibirnya penuh dengan gairah & akhirnya kami pun mengulang kembali sampai besok harinya. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Dengan terpaksa aku menginap karena pertarunganku dengan mereka semakin seru aja. Ketika pagi telah tiba akupun langsung ke kamar mandi di ikuti oleh mereka & akupun mandi bareng & permainan dimulai kembali didetik-detik ronde terakhir. Tanpa terasa kami berempat telah naik didalam bathup, kami mandi bersama. Guyuran air dipancurkan shower membuat tubuh mereka yang molek bersinar diterpa cahaya lampu yang dipancarkan ke seluruh ruangan tersebut. Dengan halus, mereka menuangkan sabun cair dari perlengkapan bag shop punya mereka. 

Adult Book Stories (Part 1 18+) Aku mengosok keseluruh tubuh mereka satu persatu, sesekali jariku yang nakal memilih punting mereka. “Ughh.. Joko..” mereka merintih & bergerak saat aku permainkan puntignya yang memerah. Sebelum aku meinggalkan mereka, kami berempat berburu kenikmatan. & entah telah berapa kali mereka yang se&g membutuhkan kehangatan mendapatkan orgasme. Kami memburu kenikmatan berkali-kali, kami berempat memburu birahinya yang tidak kenyang. Sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 08.00 wib, dimana aku harus berangkat kerja & pada jam seperti ini.